Cermin langit



Langit dan laut, sama-sama berwarna biru, sama-sama berawalan L dan berakhiran T
luas tak terbatas, menyejukkan, membuat berjuta hati tertambat
meski terbentang jarak yang tak terhingga, mereka tetap saling terikat
langit takkan menjadi indah dengan warna birunya bila tdk ada laut
dan laut takkan pernah ada dengan segala misterinya jika tak dilindungi langit
Namun yang harus selalu disadari, tentramnya biru laut dan langit
akan terkalahkan ketika ia terwarnai oleh indahnya lukisan sang sunset
kemegahan bias cahaya mentari yang mampu membuat setiap mata melihat.

Terkadang, kita hanya mengikuti arah angin berhembus
menikmati belaian lembut yang menyapa
tanpa berfikir akan menggores telinga, ato bahkan meretakkan sebuah hati
Entah kenapa, kita begitu sering melakukan hal yang tlah jelas akan melukai
tak jarang membuat dada sesak, dan mata berkaca
bahkan menjadikan tubuh beku, dan lidah kelu, membisu
Tertegun, ketika kilatan petir menerangi
dan gemuruh angkasa menggelegar
seketika langitpun tertutup mendung, kelabu
Udara dingin yang menusuk, bersama hujan yang luruh ke bumi
memberi sensasi tajam, melukiskan perasaan mendalam
meleburkan benteng kokoh tempat slama ini bernaung

Jika ia ibarat sebuah kaca, kenapa hanya takut akan berlubang..?
bisa saja ia retak, ato bahkan pecah.
dan isi yang slama ini dibendung akan mengalir deras, tanpa bisa dicegah
Sebanyak butiran air hujan yg menetes, sebanyak itu pula rasa yg terpendam
Karna aku ingin mencintaimu dengan sederhana,
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan pada hujan yang menjadikannya tiada.




#Desember '14


- دم -

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contoh Soal Pre-test Ekskul Panahan

Belajar dari Pohon Kurma

Kerinduan Panjang