Ketangguhan sebuah anak panah dibalik kelembutan
Akhwat memanah..? Yuuk ^_^ |
Nusaibah dikenal dengan julukan ‘Ummu Umarah’, memiliki pendirian yang kokoh, ahli ibadah, tidak takut melawan musuh di medan perang. Setelah mendengar
Islam dan mengetahuinya, wanita yang memeluk Islam pada permulaan Islam muncul
ini ikut pergi bersama kaum laki-laki dari Madinah ke Makkah untuk bergabung
dengan komunitas muslim di bawah bimbingan Nabi Muhammad saw.
Nusaibah membuktikan keimanannya dengan keberanian yang ditunjukkannya ketika membela
Rasulullah pada Perang Uhud. Ketika itu, bersama para wanita lainnya ia
bergabung dengan pasukan Islam, ikut memasok air kepada para prajurit muslim,
memacu semangat mereka dengan senandung jihad dan mengobati mereka yang
terluka.
Ketika Perang Uhud tidak berjalan dengan mulus, sehingga nyawa Nabi Muhammad Saw berada dalam bahaya. Saat itu pasukan pemanah di bawah
komando Abdullah bin Jubair melihat kemenangan semu hingga mengabaikan
instruksi Rasulullah dan meninggalkan pos mereka, seketika itu juga pasukan
musuh di bawah komando Khalid bin Al-Walid merangsek naik menempati pos mereka.
Sehingga dalam perang tersebut banyak sahabat yang terluka dan mati syahid.
Rasulullah Shallaallaahu 'alaihi Wassalam yang
mulia berdiri di puncak bukit Uhud dan memandang musuh yang merangsek maju
mengarah pada dirinya. Beliau memandang ke sebelah kanan dan tampak olehnya
seorang perempuan mengayun-ayunkan pedangnya dengan gagah perkasa melindungi
dirinya. Beliau memandang ke kiri dan sekali lagi beliau melihat wanita
tersebut melakukan hal yang sama menghadang bahaya demi melindungi sang
pemimpin orang-orang beriman.
Kata Rasulullah Shallaallahu 'alaihi Wassalam
kemudian, “Tidaklah aku melihat ke kanan dan ke kiri pada pertempuran Uhud
kecuali aku melihat Nusaibah binti Ka’ab berperang membelaku.”
Dalam perang Uhud tersebut, Nusaibah
membawa tempat air dan mengikuti suami serta kedua orang anaknya ke medan
perang. Pada saat itu Nusaibah menyaksikan betapa pasukan Muslimin mulai
kocar-kacir dan musuh merangsek maju sementara Rasulullah Shallaallahu 'alaihi
Wassalam berdiri tanpa perisai. Seorang Muslim berlari mundur sambil membawa
perisainya, maka Rasulullah berseru kepadanya,
“berikan perisaimu kepada yang berperang.” Lelaki itu melemparkan perisainya
yang lalu dipungut oleh Nusaibah untuk melindungi Nabi.
Ummu Umarah sendiri menuturkan
pengalamannya pada Perang Uhud, sebagaimana berikut: “…saya pergi ke Uhud dan
melihat apa yang dilakukan orang. Pada waktu itu saya membawa tempat air.
Kemudian saya sampai kepada Rasulullaah Shallaallahu 'alaihi Wassalam yang berada
di tengah-tengah para sahabat. Ketika kaum muslimin mengalami kekalahan, saya
melindungi Rasulullaah, kemudian ikut serta di dalam
medan pertempuran. Saya berusaha melindungi Rasulullah dengan pedang, saya juga menggunakan panah sehingga akhirnya saya
terluka.”
Ketika ditanya tentang 13 luka ditubuhnya,
Nusaibah menjawab, “Ibnu Qum'ah datang ingin menyerang Rasulullah ketika para
sahabat sedang meninggalkan baginda. Lalu (Ibnu Qum'ah) berkata, ‘mana
Muhammad? Aku tidak akan selamat selagi dia masih hidup.’ Lalu Mushab bin Umair
dengan beberapa orang sahabat termasuk saya menghadapinya. Kemudian Ibnu Qum'ah memukulku.”
Rasulullah juga melihat luka di belakang
telinga Nusaibah, lalu berseru kepada anaknya, “Ibumu, ibumu…balutlah lukanya!
Ya Allah, jadikanlah mereka sahabatku di surga!” Mendengar itu, Nusaibah
berkata kepada anaknya, “Aku tidak perduli lagi apa yang menimpaku di dunia
ini.”
Beliau tidak pernah mengeluh, mengadu, atau bersedih. Dia justru memohon kepada Rasulullah agar mendoakan diri dan keluarganya agar kelak bisa bergabung bersama beliau di surga. Dan Rasul pun mengabulkan permintaannya.
Masyaa Allah, begitu hebat perjuangan seorang shahabiyah. Meski ia perempuan namun semangat jihadnya luar biasa, melebihi kaum laki-laki. Perempuan tangguh bukan lagi hal tabu, perempuan dengan segala sisi feminim dan kelembutannya namun harus tetap bisa bersikap tangguh, setangguh nusaibah binti Ka'b.
Yuk,,shaliha...jangan ragu tuk mempelajari apa yg disunahkan oleh Rasulullaah shallaallaahu 'alaiahi wassalam.
Sehat,, namun berpahala. *_^
Beliau tidak pernah mengeluh, mengadu, atau bersedih. Dia justru memohon kepada Rasulullah agar mendoakan diri dan keluarganya agar kelak bisa bergabung bersama beliau di surga. Dan Rasul pun mengabulkan permintaannya.
Masyaa Allah, begitu hebat perjuangan seorang shahabiyah. Meski ia perempuan namun semangat jihadnya luar biasa, melebihi kaum laki-laki. Perempuan tangguh bukan lagi hal tabu, perempuan dengan segala sisi feminim dan kelembutannya namun harus tetap bisa bersikap tangguh, setangguh nusaibah binti Ka'b.
Yuk,,shaliha...jangan ragu tuk mempelajari apa yg disunahkan oleh Rasulullaah shallaallaahu 'alaiahi wassalam.
Sehat,, namun berpahala. *_^
Komentar
Posting Komentar