satu pesan : "Aku akan menikah ukhty"
"Aku akan menikah Ukhty,
InsyaaAllah bulan depan."
deg
"Mohon do'anya yaa.."
Begitulah ia bertutur lewat untaian kata dalam satu pesan.
Namun entah kenapa dalam hati ini, ada rasa yg meledak2.
Ingin rasanya bertanya,
"kok bisa"
"yakin..?"
"Tdk mau difikirkan lagi.."
"Kenapa mendadak" ah bahkan yg ini udah jelas bahwa udah ada persiapan, apanya yg mendadak.
InsyaaAllah bulan depan."
deg
"Mohon do'anya yaa.."
Begitulah ia bertutur lewat untaian kata dalam satu pesan.
Namun entah kenapa dalam hati ini, ada rasa yg meledak2.
Ingin rasanya bertanya,
"kok bisa"
"yakin..?"
"Tdk mau difikirkan lagi.."
"Kenapa mendadak" ah bahkan yg ini udah jelas bahwa udah ada persiapan, apanya yg mendadak.
Lalu ku berjalan ke arah cermin,
"apa yg membuatmu meragukannya, kenapa
menghalangi, bukan kah menyempurnakan separuh agama itu sunnah..?"
"Sayang, bagaimana jika ia tdk bahagia, bagaimana jika ia akan terluka, bagaimana jika ia akan jauh dariNya, bagaimana jika...."
Kemungkinan2 tdk jelas yg blm pasti terjadi, ketakutan2 akan masa depan yg masih abu2
"Sayang, bagaimana jika ia tdk bahagia, bagaimana jika ia akan terluka, bagaimana jika ia akan jauh dariNya, bagaimana jika...."
Kemungkinan2 tdk jelas yg blm pasti terjadi, ketakutan2 akan masa depan yg masih abu2
"Apa itu yg kau maksud memikirkan kebaikannya"
Ketakutan2 atas keputusasaanmu, kekhawatiran2 karna kau tak bisa melakukan yg terbaik untuknya-dalam versimu-, ketidakrelaanmu yg tak beralasan.
Jadi, apa yg sebenarnya membuatmu enggan..?
Ketakutan2 atas keputusasaanmu, kekhawatiran2 karna kau tak bisa melakukan yg terbaik untuknya-dalam versimu-, ketidakrelaanmu yg tak beralasan.
Jadi, apa yg sebenarnya membuatmu enggan..?
Tak mengapa suatu saat menyerah, ketika selama ini kita mempertahankan sesuatu namun membuat sakit yg tak berujung.
Tak mengapa melepaskan, atas apa yg selama ini kita pegang erat.
Tak mengapa mengakhiri, walau sejatinya kita harap tak pernah terhenti.
Karna berakhir bukan berarti berhenti, tak melakukan apapun.
Tak mengapa melepaskan, atas apa yg selama ini kita pegang erat.
Tak mengapa mengakhiri, walau sejatinya kita harap tak pernah terhenti.
Karna berakhir bukan berarti berhenti, tak melakukan apapun.
Namun berakhir adalah menutup 1 halaman kisah hidup kita, dengan mempersiapkan segala mimpi2 pada halaman selanjutnya.
Apapun itu yang pernah membuat asamu patah, apapun yang membuatmu terjerat dalam langkah2 semu, pun yang membuatmu gelisah hingga ingin menetap dalam singgah.
Lepaskanlah, biar angin yang menerbangkannya ke langit.
Hanyutkanlah, biar laut yang merangkulnya menari dalam buaian ombak.
Dan yakinlah,
Akan ada seseorang yang tetap menjagamu dalam untaian do'a2 tulusnya, meski mungkin engkau takkan menyadarinya.
Semoga Allah meridhai langkahmu, menjagamu dalam balutan CintaNya.
Komentar
Posting Komentar